ويسن جعله آخر صلاة الليل ) ولو نام قبله لخبر الشيخين
اجعلوا آخر صلاتكم من الليل وترا
فإن كان له تهجد أخر الوتر إلى أن يتهجد وإلا
أوتر بعد فريضة العشاء وراتبتها هذا ما في الروضة كأصلها وقيده في المجموع بما إذا
لم يثق بيقظته آخر الليل وإلا فتأخيره أفضل لخبر مسلم من خاف أن لا يقوم آخر الليل
فليوتر أوله ومن طمع أن يقوم آخره فليوتر آخر الليل فإن صلاة آخر الليل مشهودة وذلك
أفضل
(Disunahka n
menjadikan shalat witir sebagai
penutup dari rangkaian shalat malam) meskipun ia tidur sebelum shalat malamnya
berdasarka n hadits Nabi
“Jadikanla h akhir shalat malam kalian
berupa shalat witir” (HR. Bukhari muslim)
Bila ia memiliki shalat
Tahajjud dimalam harinya disunahkan mengakhirk an witirnya bila tidak lakukan witir setelah shalat
isya….
Imam Nawawi dalam al-majmu’ memberi batasan hal demikian (shalat
witir setelah isya) bila memang ia tidak yakin mampu bangun diakhir malam, bila
yakin mampu maka yang lebih utama baginya mengakhirk an witir berdasarka n hadits riwayat muslim
"Barangsia pa takut
tidak bisa bangun di akhir malam, maka hendaknya dia shalat witir di awal malam,
barangsiap a
bersemanga t yakin untuk bangun
di akhir malam maka hendaknya dia witir di akhir malam, karena shalat di akhir
malam disaksikan , dan itu lebih
utama." (HR. Muslim (755)
Mughni alMuhtaaj I/222
فيه دليل صريح على أن تأخير الوتر إلى آخر الليل أفضل لمن وثق
بالاستيقاظ آخر الليل وأن من لا يثق
بذلك فالتقديم له أفضل وهذا هو الصواب
Dalil tegas ini menjelaska n bahwa mengakhirk an witir diakhir malam lebih utama bagi orang meyakini
mampu bangun diakhir malam, dan melakukan witir sebelum tidur lebih utama bagi
yang tidak yakin mampu bangun diakhir malam
Syarh Nawawi ala Muslim VI/25
__________ __________ __________
Dari keterangan -keteranga n diatas berart jelas bahwa shalat witir sebagai
penutup dari rangkaian shalat malam hanyalah merupakan bentuk keutamaan bukan
persyarata n.
Wallaahu A’lamu Bis
showaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar